Tuhan
perkenalkan saya seorang wanita ingin mengatakan dengan bahasa apa adanya dengan kata-kata apa adanya juga
bolehkah saya bertanya?
maaf ada beberapa tanya
kenapa saya terjebak di kehidupan para pencari hati?
kenapa saya diterjunkan di kehidupan yang berdasar dari semua teori yang dikuasai tapi tetap kembali ke teori awal yang menurutnya sahih?
kenapa saya diandilkan dalam kisah secara kasat mata dan logika tidak sama?
kenapa saya dilibatkan di kehidupan yang sudah pandai ini dan sudah tau harus apa, tapi tetap saja tak sama?
kenapa saya dilibatkan kalau berkaitan dengan rasa seakan belati yang menembus jantung?
kenapa saya dilibatkan dengan kehidupan yang tak bisa saya lepas karena rasa yang dulu hilang sekarang terasa ada?
kenapa saya tidak diberikan waktu lama untuk menikmati lebih lama?
seenggaknya itu jeda
kenapa saya diberitahu semua sedangkan hati tak ingin mengetahuinya?
kenapa itu saya?
apa peran saya terhadap sesama manusia?
kenapa hati saya ditempatkan seperti ini?
kenapa seolah menggiring ke kata merelakan selalu ada di kehidupan saya?
kenapa saya selalu disuruh memetik pelajaran yang itu membuat saya gila?
apakah saya harus terbaring untuk menebus dosa saya?
saya sudah menyeret hati dan hidup saat merasa dipecundangi dunia
kenapa saya diseret lagi dengan semua yang nampak berbeda tapi tetap pada kesimpulan sama?
saya tak bisa ikut andil apa-apa, saya tak bisa lagi menjatuhkan badan saya sendiri menuju celah jurang yang tak berdasar
saya bodoh sebagai wanita
kenapa saya diposisikan miring setengah hidup saya dipegang oleh yg aku beratkan dan satunya dipegang oleh hati pemilik hati?
saya tidak mengharap surga, saya hanya wanita yg mnyembah-Mu dan Engkau tujuanku
saya izin menyayangi makhluk-Mu
dosakah saya?
saya tidak bisa menyelesaikan selain diluar kuasaku, berupa takdir dan semuanya pasti akan mencari zona itu
saya berikhtiar, ada bagian takdir buruk yang terhapus yang digantikan tersebab amaliah berganti senyum bahagia
saya jauhkan semua ini dari sumpah serapah bila menyakiti akan tersakiti dengan luka yang dijanjikan tak ada obatnya
Tuhan tapi satu saja pinta saya
saya melihatnya penuh luka. bolehkah sembuhkan lukanya dulu baru setelah itu saya?