Minggu, 12 Juni 2016

aku tak perlu membuat semua nampak jelas
hanya di hadapannya aku tak bisa berdusta
apalagi tawar menawar kata
aku menggelandang mencari keadaan yang merupakan cerminan  dari perilakunya
yang ada hanya mendamba bayangan sendiri
sebegitu gila rasa ini ketika hanya sunyi yg menakutkan melihat kenyataan dia tak datang
seakan ditampar dan ditendang oleh dinding kosong
lidah mengulum luka
aliran darah mengingatnya
tanganku sendiri membawa pisau belati yang mungkin akan menancap di dadanya sebelah kiri
dengan tatapan nanar aku tetap memeluk luka-lukanya
teramat banyak sayatan di tempat yang sama
segeralah bergegas
agar tak ku temui dalam angin malam
agar bisa ku basuh luka itu
aku masih di jalan kemarin yang menyimpan bekas sepatunya
tuan kau nampak asing dengan dialog yang bergelut dengan sunyi
jangan buat gelisah apalagi berprasangka
aku bukan sedang berduka
aku mencoba memaknai cintanya
semoga tidak sia-sia.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar